Langsung ke konten utama

Bab III " Bimbingan Dan Konseling 2 "

BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
1. Bimbingan dan konseling merupakan suatu kegiatan yan terintegrasi dalam keseluruhan proses belajar megajar. Bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada individu atau kelompok agar mereka dapat mandiri, melalui bahan, interaksi, nasehat, gagasan ,alat dan asuhan yang di dasarkan atas norma atau nilai-nilai yang berlaku. Sedangkan konseling sebagai suatu usaha memperoleh konsep diri pada individu siswa.
2. Asas-asas bimbingan dan konseling merupakan subuah dasar yang dijadikan pedoman dalam melaksanakan pelayanan/ kegiatan bimbingan dan konseling. Menurut Prayitno ada dua belas asas yang mendasari layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling, asas-asas tersebut sesuai dengan apa yang sudah dikemukakan di atas. Kedua belas asas bimbingan dan konseling tersebut pada dasarnya menegaskan bahwa para konselor merupakan para ahli yang memiliki kemampuan untuk membimbing konselinya, baik secara ikhlas maupun profesional sehingga mereka mampu meningkatkan taraf kehidupannya yang lebih baik, terutama berkaitan dengan persoalan mentalitas konseli, baik dalam menghadapi lingkungannya maupun orang-orang yang ada di sekelilingnya
Rounded Rectangle: 343.  Layanan orientasi dan layanan informasi memiliki peran penting untuk melaksanakan pelayanan Bimbingan dan Konseling. Layanan orientasi bertujuan untuk memberikan pemahaman dan memungkinkan penyesuaian penyesuaian diri terhadap lingkungan siswa yang baru dimasuki. Hasil yang diharapkan dari layanan organisasi ialah permudahannya penyesuian diri siswa terhadap pola kehidupan sosial, kegiatan belajar, dan kegiatan disekolah lain yang mendukung keberhasilan siswa. Sedangkan layanan informasi bertujuan untuk membekali siswa dengan berbagai pengetahuan dan pemahaman tentang berbagai hal yang berguna untuk mengenal diri, merencanakan dan mengembangkan pola kehidupan sebagai pelajar dan anggota masyarakat.

B.     SARAN
Bimbingan konseling merupakan salah satu kegiatan yang tak terpisahkan dalam pendidikan. Untuk membantu proses perkembangan pribadi dan mengatasi masalah yang dihadapi sering kali siswa memerlukan bantuan professional.
Sekolah harus dapat menyediakan layanan professional yang dimaksud berupa layanan bimbingan dan konseling, karena sekolah merupakan lingkungan yang terpenting sesudah keluarga. Layanan ini dalam batas tertentu dapat dilakukan oleh guru, tetapi jika masalahnya “berat” diperlukan petugas khusus konselor untuk menanganinya.

Menurut jenis permasalahannya guru atau konselor dapat memberikan bantuan dalam bentuk : (a) bimbingan belajar, (b) bimbingan social, dan (c) bimbingan dalam mengatasi masalah pribadi. Semua bimbingan ini didasarkan atas prinsip, asas, orientasi, dan etika profesional. Latar belakang penyelenggaraan bimbingan dan konseling di sekolah adalah agar peserta didik mampu mengembangkan potensinya atau mencapai tugas-tugas perkembangannya. 


Sumber

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah Tentang Pengamen Jalanan

BAB I PENDAHULUAN             Sebelum terlalu jauh menjabarkan tentang Kehidupan anak jalanan kami ingin memberitahukan tentang latar belakang,tujuan pembuatan makalah, dan sistematika. Agar pembaca tahu tujuan dibuatnya makalah ini. Kami hanya manusia biasa yang tak luput dari kesalahan, untuk itu jika ada kesalahan kata dari pengetikan makalah ini mohon di maklum. 1.1   Latar Belakang Salah satu permasalahan sosial yang ada di Indonesia yaitu semakin meningkatnya jumlah masyarakat miskin di negara ini. Hal ini dapat dilihat dengan semakin banyaknya jumlah pengemis atau pengamen jalanan, terutama di ibukota Jakarta. Pengamen jalanan timbul akibat adanya kemiskinan dan kesenjangan pendapatan di kota ini. Sesuai dengan tema yang telah ditentukan dari dosen, tim kami mendapat topik ”Kehidupan Anak Jalanan.” Dalam menjalankan observasi dan wawancara untuk makalah ini, kami memilih untuk berfokus pada pengamen jalana...

Habibie dan Ainun | Perjalanan Hidup Dua Insan Penuh Cinta

Lima puluh tahun yang lalu tidak ada yang menyangka atau terpikirkan bahwa anak kecil yang berusia 8 tahun dan pukul 10 malam sedang membaca Alquran di rumah bugis dari kayu dan bambu dipinggir hutan tempat pengungsian orang tuanya bersama beberapa keluarga. 50 tahun kemudian anak kecil itu mendapat penghargaan tertinggi   International Civil Aviation Organization (ICAO) dan Theodor von Karman Award dari International Council of the Aeronautical Sciences (ICAS) sebagai orang paling berjasa di dunia penerbangan. Setelah menuntut ilmu dan berkarya di negeri orang, ia terpanggil pulang ke Indonesia untuk memberikan sumbangsih nyata kepada negri ia begitu ia cintai. Melalui perusahaan IPTN yang sekarang menjadi PT Dirgantara Indonesia yang ia rintis dan bangun dari awal. Hasilnya mulai dari NC-212, CN-235, helikopter NBO-105, SA.330 Puma dan AS.332 Super Puma bahkan pesawat N-250 Gatotkoco sebagai pesawat tercanggih dikelasnya berhasil dibuat oleh putra-putri bangsa Indonesia denga...