Semua makhluk tidak ada yang sempurna di ciptakan oleh sang kholiq....walau begitu kita harus berusaha menjadi yang terbaik di Sisi-Nya.......................................................................................................................................

Minggu, 19 Oktober 2014

Cara Sederhana Ajar Anak Membaca

Beri Metode Asyik Mengenal Abjad
BANYAK kalangan orangtua dan pendidik merasa kesulitan mengajar anak-anak membaca. Jangankan membaca, mengenalkan abjad atau alfabet satu persatu pun sulit karena metodenya tak didapat. Padahal, hal itu bisa dimulai dari obrolan biasa dan dari sini anak justru merasa nyaman mengenal abjad. Selain itu, suasana menyenangkan dan keterlibatan orangtua menjadi kunci sukses lainnya untuk mengenalkan abjad pada anak.

Mengenai hal itu, staf pengajar Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Rini Hildayani, MPsi., memaparkan cara atau metode asyik bagaimana mengenalkan abjad pada anak. Berikut ini contohnya.

Dari Huruf Vokal
Abjad terdiri dari huruf vokal dan konsonan yang totalnya berjumlah 26 huruf. Jika anak harus tahu 26 huruf sekaligus, bisa jadi dia bingung. Nah, untuk menyiasatinya, orangtua bisa memulai dari huruf vokal. Alasannya? Pertama, hanya ada lima huruf vokal dalam abjad yakni A, I, U, E, O.

Kedua, gampang membedakan huruf vokal dibandingkan konsonan. Ambil contoh, huruf mati B dan D. Dilihat dari bentuknya hampir mirip, selain itu pelafalannya pun agak sama. Coba bandingkan saat anak mengeja A dan I akan terasa bedanya, dan bentuk hurufnya berbeda. Ketiga, intensitas pemakaian huruf vokal seringkali dijumpai dalam pembentukan kata. Sebab, jarang sekali, gabungan huruf konsonan itu bisa dilafalkan.

Caranya, coba lafalkan "A...I...U...E...O" secara perlahan. Semisal saat menyebutkan "A...", ajaklah si kecil membuka mulut seperti hendak disuapi. Atau mulut seperti setengah tersenyum, saat melafalkan "I...". Cara lain lagi, ketika mengucapkan "U..." seperti orang bersiul. Lalu, dengan senyum lebar membentuk huruf "E...". Kemudian, menyebut huruf "O..." dengan menirukan bunyi suara sapi.

Huruf Konsonan
Memang tidak mudah mengenalkan huruf konsonan. Awali dari menggabungkan huruf konsonan dengan huruf vokal, sehingga tercipta bentukan kata baru. Caranya, carilah kata yang biasa didengar anak. MAMA, misalnya. Ejalah dari huruf yang membentuknya. eM-A + eM-A = MAMA. Dan, anak tahu bahwa M adalah bagian dari huruf konsonan.

Simulasi Gerakan
Kerapkali orangtua bingung menghadapi anak yang tidak bisa diam. Sedikit-sedikit, dia bergerak kesana dan kemari. nah, orangtua pun harus sabar. Caranya, ajaklah anak berbaring di lantai. Mintalah dia membentuk abjad dengan melibatkan anggota badannya, "Nak, ayo buat huruf A". Coba lihat, apakah dia bisa membuatnya? Jika belum, Anda bisa ikut memeragakan bagaimana bentuk huruf "A" itu.

Cara lainnya lagi, dengan posisi berdiri, mintalah anak membentuk huruf "O". Nah, seperti apakah huruf O menurutnya? Membentuk huruf "O" dengan tangan atau ia meliukkan badannya menyerupai huruf O.

Karpet Huruf
Kini, karpet tidak hanya sebagai alas lantai saja. Malah, ada pula karpet yang bercorak huruf atau karpet puzzle (membentuk karpet dengan menyambung potongan-potongan karpet) terdiri dari huruf-huruf. Dan, karpet pun bisa beralih fungsi sebagai media pengenalan abjad. Caranya, jika potongan karpet puzzle ini tersusun berjajar, ajaklah anak bermain "Siapa cepat dia dapat!". Nah, beri dia petunjuk, "Ayo, dulu-duluan, mana ya huruf S, dan mana ya huruf A?"

Atau mintalah anak menemukan "rahasia" letak rumah sapi -- menunjukkan huruf S, A, P, I -- misalnya. "Kita jalan sesuai dengan huruf yang disebutkan, oke? Ayo, lompat dari huruf S, lalu ke huruf A, terus cari huruf P, dan berhenti di I. Hore, kita sudah sampai di rumah sapi".

Main Busa Sabun
Biasanya, saat orangtua memandikan anak hanya menyabuni, lalu membasuh, dan selesailah. Padahal, dari busa sabun itu bisa dibentuk abjad. Tapi ingat, jangan terlalu lama menyabuninya, bisa-bisa anak sakit. Caranya, mintalah anak untuk menebak, huruf apa yang dimaksud di antara sela-sela tumpukan busa sabun sembari membayangkan huruf tersebut. Hal lainnya, ajaklah anak menirukan gerakan dalam membuat abjad yang dimaksud, A, misalnya.

Baca Buku
Bagi anak prasekolah, sangatlah asyik jika membaca sembari berfantasi. Jadi, carilah buku cerita dengan warna meriah, bergambar, dan teks dengan huruf-huruf berukuran besar. Caranya, pangkulah anak sembari membuka buku ceritanya. Biarlah anak membolak-balik halaman buku. Bila anak sudah selesai, bacalah bagian belakang buku (jika ada), ucapkan abjad itu berulangkali. Orangtua bisa mengucapkan abjad tersebut sembari menyanyikannya dan mengajaknya berfantasi.

Mengasosiasikan Huruf
Jika anak hanya dikenalkan dengan bentuk abjad, bisa saja dia lupa. Ada baiknya, jika bentuk huruf itu diasosiasikan dengan benda di sekitarnya. Caranya, misalkan huruf I. Orangtua bisa mencari pulpen, dan coba tanyakan kepada anak apakah dia tahu bentuknya mirip huruf apa?

Tempel Huruf
Sekarang banyak beredar stiker tempel dalam bentuk abjad. Anak pun bisa diajak beraktivitas menempel. Caranya, mintalah anak menyebutkan namanya dengan menempelkan stiker pada buku stikernya atau media lainnya, semisal saat sedang di kamarnya. Disarankan warna dari masing-masing huruf itu berbeda, agar anak gampang mengingatnya. (mok/nsa/tin)

sumber wacana

Cara Mengajari Anak Mengenal Abjad Alfabet

Mulailah menulis huruf pertama dari alfabet dalam huruf besar dan huruf kecil dalam ukuran yang besar. Tulislah dibalik kertas bekas atau kertas yang tidak terpakai lagi.Misalnya, “A a”. kemudian B diikuti menulis b. Ini bertujuan agar anak mengetahui bentuk huruf.
Perlihatkan Huruf tersebut kepada anak anda, dan kemudian perdengarkanlah bunyi huruf tersebut kepada mereka. Belajar mengenali bunyi huruf akan membantu anak-anak prasekolah menyimpannya ke memori otak sebelum mereka mulai menulis.
Memainkan permainan asosiasi atau persamaan untuk membantu anak-anak prasekolah menghafal abjad alfabet. Misalnya, “singkatan dari A adalah apel.”
Untuk mengajarinya menulis bentuk huruf, gambarlah huruf dengan garis putus-putus pada sebuah kertas. Kita sebut kertas berpola. Mintalah siswa untuk melacak dan menggarisnya dengan menggunakan spidol atau crayon sampai membentuk huruf yang dimaksud. Biarkan mereka melacak huruf dan abjad alfabet satu per satu, sehingga mereka merasa nyaman dengan bentuk setiap huruf itu.
Singkirkan kertas berpola dan berikian kertas kosong. Mintalah anak untuk mencoba menulis abjad sendiri. Gunakan pensil atau spidol warna-warni yang memungkinkan mereka menggambar huruf dengan bentuk secantik mungkin. Anak akan bersemangat untuk berlatih menulis alfabet jika mereka menganggapnya sebagai kegiatan yang menyenangkan.
Ingatkan anak-anak akan kata-kata asosiasi ketika mereka lupa akan huruf berikut pada kata yang ingin ditulis. Misalnya, “Huruf yang akan kakak tulis adalah “Bebek” untuk mengingatkan mereka tentang huruf “B.”
Praktek.
Mendorong anak-anak untuk terus berlatih menulis huruf dengan menelusuri atau mewarnai sendiri sesuai kebutuhan. Biarkan mereka tahu bahwa dibutuhkan waktu untuk mempelajari seluruh alfabet, dan memberitahu mereka seberapa baik yang mereka lakukan untuk memotivasi mereka untuk terus berlatih dengan baik.
Baca bersama-sama sesering mungkin. Misalkan membaca dongeng dan cerita anak. Membaca akan memungkinkan anak-anak prasekolah untuk melihat alfabet tertulis dan mulai memahami bagaimana menghubungkan huruf untuk membentuk kata-kata. Membaca akan membantu siswa belajar menulis alfabet lebih cepat dengan melihat bentuk huruf sesring mungkin.
Mencetak atau printlah bahan ajar yang menarik anak, seperti flashcards ABC atau poster berisikan bentuk huruf, lalu tempelkan di kamar anak. ini untuk membantu menanamkan di memori anak dengan selalu melihatnya setiap saat